Depoedu.com-Setelah tiga pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden melakukan pendaftaran pada 19-25 Oktober 2023, tiga pasangan calon yang terdiri dari pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan pasangan calon Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pasangan calon pada tanggal 13 November 2023.
Setelah secara resmi ditetapkan sebagai pasangan calon, hari ini (14 November 2024) pasangan diundang hadir dalam jamuan makan malam untuk melakukan pengundian nomor urut peserta pemilu 2024.
Untuk memenuhi salah satu persyaratan pencalonan, pada saat pendaftaran, 3 pasangan calon ini telah menyerahkan Visi-Misi pasangan calon pada KPU.
Visi-Misi tersebut merupakan dokumen penting yang harus diketahui oleh publik, calon pemilih, selain agar para pemilih tidak salah memilih pasangan calon, para pemilih juga dapat meminta pertanggungjawaban Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam pemerintahannya yang harus melaksanakan Visi dan Misi tersebut.
Oleh karena itu, www.depoedu.com akan menurunkan tiga edisi untuk membahas visi-misi masing-masing calon khususnya visi-misi terkait bidang pendidikan. Kali ini kami akan menurunkan bahasan dari pasangan calon Presiden-Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca juga : Upaya Pengembangan Keterampilan Hidup Dan Orientasi Proses Belajar Di Sekolah Kita
Berdasarkan Visi dan Misi pasangan ini, bagaimana mereka memandang dunia pendidikan dan bagaimana pasangan ini akan membangun dunia pendidikan lima tahun ke depan?
Visi-Misi-Program di bidang Pendidikan
Dari dokumen Visi-Misi yang diserahkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ke KPU, Visi Pasangan ini adalah,”Menuju Indonesia Unggul; Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari.” Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam 8 misi di mana pada misi pertama pasangan ini meletakkan bidang pendidikan pada prioritas yang penting.
Rumusan Misi Pertama tersebut adalah:”Mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul, yang berkualitas, Produktif dan Berkepribadian.” Untuk mencapai misi, pada dokumen tersebut digambarkan kurang lebih ada lima prioritas program yang akan dilaksanakan.
Pertama, Program Wajib Belajar 12 tahun.
Pasangan ini menjanjikan pendidikan gratis hingga lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Slogan mereka adalah Pintar Tanpa Biaya.
Jika pasangan ini memimpin, hingga lulus SMA masyarakat tidak perlu membayar biaya pendidikan, tentu saja di sekolah-sekolah negeri. Jika program ini juga berlaku di sekolah-sekolah swasta maka pemerintah akan memberikan subsidi bagi sekolah-sekolah swasta.
Kedua, Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana.
Melalui program ini pemerintah akan memberi dukungan pada keluarga miskin untuk memastikan setiap keluarga tersebut minimal menyekolahkan satu anak hingga sarjana untuk memutus mata rantai kemiskinan. Pemerintah akan memberi dukungan pendampingan, dan dukungan pembiayaan.
Baca juga : Empat Strategi Menciptakan Pembelajaran Efektif
Ketiga, Program Menjamin Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Dosen.
Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, pemerintah bertekad menaikkan gaji guru dan dosen agar penghasilan guru dan dosen di Indonesia sejajar dengan gaji guru dan dosen di negara maju. Ganjar Pranowo dalam wawancara dengan Prof. Rhenald Kasali menyebut untuk hidup sejahtera, guru pantas digaji 30 juta rupiah dan bagi guru baru 10 juta rupiah.
Selain itu, pasangan ini berencana untuk melakukan penyempurnaan dan penyederhanaan proses sertifikasi guru dan dosen. Selama ini proses sertifikasi selain dipandang belum berdampak pada kesejahteraan guru juga belum berdampak meningkatkan mutu guru dan mutu pendidikan.
Keempat, Program Mendorong Transformasi Pendidikan.
Pasangan ini akan mendorong transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas dan produktif di sekolah negeri dan sekolah swasta yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah termasuk bagi santri dan pesantren.
Kelima, Program Integrasi Pendidikan Vokasi dan Dunia Usaha.
Pasangan ini akan mendorong integrasi antar kurikulum lembaga pendidikan, dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Juga didorong dukungan kerjasama pemagangan yang merata. Selain itu, proses magang lebih serius menggarap dunia usaha sehingga proses magang dapat meningkatkan skill peserta magang.
Itulah Visi, Misi dan Program yang terkait dengan dunia pendidikan. Kita berharap pendidikan sungguh-sungguh menjadi prioritas pembangunan ketika pasangan Ganjar-Mahfud terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Sudah saatnya pendidikan menjadi prioritas jika kita sungguh-sungguh menginginkan Indonesia Emas di 2045.
Foto: CNBC Indonesia