Lillipods, Preschool dengan Kurikulum Finlandia, Hadir di The Icon Bumi Serpong Damai

Info Sekolah
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Sadar atau tidak, pendidikan untuk anak usia dini sangat penting. Bukan hanya karena pada tahap terdapat periode ‘golden age’ perkembangan otak anak, di mana pada tahap ini, 90 persen koneksi saraf otak harus terjadi. Selain itu, anak juga harus disiapkan untuk belajar di sekolah secara formal.

Oleh karena itu, pada masa ini, merupakan masa yang sangat penting di mana anak memerlukan rangsangan yang tidak hanya tepat, tetapi juga memadai untuk membantu otak membangun 90 persen koneksi tersebut, sekaligus melengkapi anak dengan keterampilan dan kematangan yang ia butuhkan untuk belajar di sekolah formal. 

Nampaknya kesadaran akan pentingnya masa ini dalam pertumbuhan anak, mulai tumbuh di kalangan orang tua di kota-kota besar. Ini terbukti dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, di mana angka partisipasi pendidikan tertinggi justru terkait anak usia 4-6 tahun. Mulai muncul kesadaran pada orang tua akan pentingnya pendidikan pra-sekolah.

Bagi pengelola sekolah, ini adalah peluang yang harus disambut. Namun bagi orang tua yang mengerti pendidikan, mereka tidak akan mencari sembarang sekolah. Mereka mencari sekolah yang tidak hanya menumbuhkan tetapi juga sekolah yang dapat membekali anak mereka dengan keterampilan yang anak  perlukan untuk belajar di sekolah formal. 

Baca juga : Retret, Meningkatkan Kehidupan Spiritual dalam Kebersamaan

Lillipods Preschool dan Kurikulum Finlandia

Nampaknya situasi inilah yang ditangkap oleh Yayasan Kreasi Penerus Asah dengan mendirikan Lillipods Preschool di The Icon Bumi Serpong Damai. Lillipods akan menerapkan kurikulum Finlandia dalam proses belajar mengajarnya. Hal ini disampaikan oleh Tania Abigail, Akademik Koordinator Lillipods dalam perbincangan dengan www.depoedu.com

Tania menjelaskan, Lillipods Preschool memilih menggunakan kurikulum Finlandia dalam proses belajar mengajarnya karena banyak penelitian menunjukkan betapa penting dan krusialnya bermain dalam dunia anak usia dini, dan kurikulum Finlandia menekankan pentingnya pembelajaran berbasis bermain. 

“Finlandia telah membuktikan bahwa bermain telah menjadi alat yang sangat kuat untuk mengembangkan kognitif, sosial dan emosional anak. Dengan mengintegrasikan unsur bermain dalam proses belajar, anak terlibat secara aktif dan merasa memiliki tanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri,” jelas Tania. 

“Tanggung jawab dan keterlibatan aktif ini menghasilkan pemahaman yang lebih dalam serta daya ingat yang kuat. Selain itu, proses belajar anak terasa alami, sesuai dengan cara kerja otak anak. Kalau anak senang, ia akan termotivasi untuk terus mencoba. Rasa senang juga menumbuhkan minat jangka panjang sehingga menyiapkan anak untuk belajar sepanjang hayat,” lanjut Tania. 

Tidak hanya itu, menurut Tania, belajar yang menyenangkan juga membangun emosi positif seperti percaya diri, rasa ingin tahu dan keberanian untuk mencoba hal yang baru. Emosi positif ini penting untuk kesehatan mental dan resiliensi anak, lebih fokus dan terlibat aktif dalam belajar. 

“Selain itu, jika anak kecil merasakan bahwa belajar itu menyenangkan, ia akan tumbuh dengan mindset bahwa belajar adalah petualangan seru, bukan beban. Proses positif seperti ini dengan sendirinya juga merangsang pertumbuhan otak anak dan membentuk learning readines anak  untuk belajar di jenjang sekolah dasar,” jelas Tania. 

Edukasi orang tua

Namun kata Tania, menerapkan kurikulum Finlandia di preschool berhadapan dengan tantangan tersendiri. Perlu ada edukasi pada masyarakat khususnya para orang tua untuk memahami bahwa bermain bukan sekedar kegiatan untuk bersenang-senang. Bermain merupakan bagian penting dari proses belajar. 

“Orang tua harus di-edukasi bahwa melalui bermain anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif, sosial, emosional dan fisik. Bermain juga menumbuhkan kreativitas, imajinasi, serta kemampuan memecahkan masalah sekaligus memberi kesempatan bagi anak untuk menjelajahi dunia, ekspresi diri, dan menjalin hubungan sosial.”

Baca juga : Masyarakat Perlu Mengawal Proses Penetapan dan Implementasi Anggaran Pendidikan 2026

Guru Lillipods Preschool

Untuk menerapkan kurikulum Finlandia di Lillipods, yayasan Kreasi Penerus Asa telah merekrut guru-guru yang memiliki background di dunia pendidikan dan mendapat pelatihan langsung dari tim Finlandia, dan akan dilanjutkan dengan pelatihan berkala, untuk terus belajar dan membekali diri. 

Lebih dari itu, untuk penerapan kurikulum Finlandia di Lillipods, Lillipods Indonesia secara langsung bermitra dengan Hei Schools Indonesia dan Hei School Global yang berbasis di Finlandia. 

Untuk mencapai efektivitas pendampingan dalam proses belajar mengajar,  Lillipods akan membatasi rasio jumlah guru dan murid dalam satu kelas. Pada kelas Nursery dan Pre-K maksimal 14 anak dengan 3 tenaga guru. Sedangkan pada kelas K1 dan K2 maksimal 20 anak dengan 3 tenaga guru. 

Peran Orang tua

Selain rasio jumlah guru dan murid dalam satu kelas, Lillipods sangat mendorong peran serta aktif orang tua dalam proses pendidikan anak. Lillipods sangat mengupayakan keterbukaan antara guru dan orang tua untuk saran dan masukan dari kedua belah pihak. 

Selain itu dalam upaya membangun kerjasama dengan orang tua, Lillipods juga memperkenalkan ke orang tua bahwa, “It takes a village to raise a child.” Jadi sekolah bukan one stop solution. Dengan pemahaman seperti itu, proses belajar anak akan banyak melibatkan orang tua. 

Misalnya kegiatan literasi meminjam buku perpustakaan. Anak akan membaca buku tersebut bersama orang tua di rumah dengan panduan literasi dari sekolah. Ada pula kegiatan Father’s Day yang berisi aktivitas seru untuk membangun bonding antara anak, orang tua dan sekolah. 

Preschool dan Club

Selain program Preschool untuk anak 4-6 tahun, Lillipods juga menyelenggarakan club selain untuk anak preschool juga untuk anak 2-3 tahun. Bagi anak usia preschool disediakan kegiatan tambahan, sedangkan bagi anak usia 2-3 tahun disediakan program pengasuhan sesuai dengan kebutuhan anak. 

Program Club sangat dibutuhkan oleh anak yang Ayah-Ibunya bekerja. Anak akan lebih terdampingi, lebih terasuh dengan baik oleh tenaga pendidik profesional daripada diasuh oleh babysitter. Oleh karena itu Club harusnya dibutuhkan dan menjadi solusi yang holistik bagi keluarga. 

Itulah sekilas gambaran mengenai Lillipods Preschool bagi orang tua yang mempunyai anak usia 2-6 tahun. Jika menghendaki pertumbuhan maksimal anak di usia tersebut dan memiliki learning readines untuk masuk SD, maka Anda perlu mempertimbangkan Lillipods Preschool sebagai tempat belajar anak Anda. 

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments