Depoedu.com-Suasana Atrium Bencoolen Mall Bengkulu pada Sabtu siang (31/05) terasa berbeda dari biasanya. Sekitar 59 anak usia 3 hingga 7 tahun tampak sibuk mewarnai dengan penuh semangat dan senyum ceria dalam kegiatan Coloring Class bertema “Tabot”.
Ini adalah sebuah acara edukatif yang menjadi bagian dari rangkaian Education Fair 2025. Kegiatan ini diselenggarakan secara gratis sebagai bentuk edukasi budaya sejak dini dan wadah ekspresi kreatif bagi anak-anak.
Stan Sekolah Sint Carolus Bengkulu (Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu) menjadi pusat kegiatan, dengan dukungan penuh dari guru dan panitia.
Tema “Tabot” dipilih sebagai bagian dari upaya memperkenalkan kekayaan budaya Bengkulu kepada generasi muda, khususnya anak-anak prasekolah dan usia dini. Tradisi Tabot sendiri merupakan warisan budaya tahunan yang sarat makna spiritual dan sosial.
Baca juga : Anak yang Dididik oleh Ayah dan Ibu dalam Keluarga yang Utuh Lebih Percaya Diri
Tabot telah menjadi ikon penting dalam identitas masyarakat Bengkulu. Gambar yang digunakan dalam kegiatan mewarnai dirancang khusus oleh tim kreatif, menampilkan visual menarik dari perayaan Tabot.
Dengan pendekatan yang ramah anak, peserta diajak untuk tidak hanya mewarnai, tetapi juga mengenal cerita di balik gambar tersebut.
Acara Coloring Class ini dipandu oleh Bapak Mudahar, yang lebih akrab disapa dengan Pak Boy, seorang pelatih ekstrakurikuler mewarnai di SD Sint Carolus Bengkulu.
Pak Boy dikenal dekat dengan anak-anak dan memiliki pengalaman panjang dalam membina kreativitas siswa melalui kegiatan seni visual.
Dengan gaya komunikasinya yang hangat dan menyenangkan, Pak Boy tidak hanya mengajarkan teknik mewarnai, tetapi juga menyisipkan nilai-nilai seperti kesabaran, ketelitian, dan cinta terhadap budaya daerah.
Antusiasme anak-anak sangat terasa sejak awal kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB. Sebagian besar peserta datang bersama orang tua, dan terlihat sangat menikmati waktu berkualitas bersama anak mereka dalam suasana edukatif dan menyenangkan.
Pihak panitia menyediakan media gambar serta perlengkapan mewarnai seperti crayon, dan meja lipat disediakan sendiri oleh peserta. Setelah kegiatan, setiap anak mendapatkan bingkisan kecil sebagai bentuk apresiasi.
Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi budaya dapat dikemas dengan cara yang menarik bagi anak-anak dengan menghadirkan aktivitas sederhana seperti mewarnai.
Oleh karena itu, anak-anak tidak hanya belajar keterampilan motorik halus, tetapi juga diperkenalkan pada simbol-simbol budaya yang membentuk identitas daerah mereka.
Baca juga : Empat Kualitas Dasar Untuk Membangun Personal Brand Mahasiswa
Coloring Class bertema “Tabot” ini menambah semarak Education Fair 2025 dan memberi warna tersendiri dalam pameran pendidikan tersebut. Dengan semangat mengenalkan budaya sejak dini melalui seni dan kreativitas.
Selain itu, Sekolah Sint Carolus Bengkulu (Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu) juga berhasil menghadirkan sebuah kegiatan yang edukatif, menyenangkan, dan penuh makna.
Hal ini sejalan dengan Value Proposition “Adaptive And Explorative Learners” atau Pembelajar yang Adaptif dan Eksploratif, diwujudkan melalui pembelajaran berbasis riset, pendidikan karakter Tarakanita.
Lebih dari itu kegiatan ini juga menghadirkan pembelajaran Budaya Bengkulu, yang bertujuan membentuk peserta didik menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.