Depoedu.com-Aturan masuk sekolah jam 05.00 pagi disampaikan pertama kali oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat dalam pertemuan dengan sejumlah guru dan Kepala Sekolah di Kota Kupang dalam kunjungannya ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT pada Rabu, 23 Februari 2022.
“Anak itu harus dibiasakan bangun pukul 04.00, sehingga pukul 04.30 mereka sudah harus jalan ke sekolah sehingga pukul 05.00 sudah harus di sekolah, supaya terbentuk etos seperti orang yang bekerja,” kata Viktor.
“Anak SMA harus tidur pada malam hari pada pukul 10.00, jadi pukul 04.00 dia sudah harus bangun. Cukup tidur 6 jam. Mandi setengah jam, setengah jam perjalanan, pukul 05.00 sudah sampai di sekolah,” lanjut Gubernur NTT dari partai Nasdem ini.
Kebijakan ini kemudian menyulut kontroversi. Nampaknya untuk menanggapi kontroversi tersebut, pada Selasa, 28 Februari muncul unggahan video pada akun instagram @viktorbungtilulaiskodat yang isinya menegaskan perlunya kebijakan tersebut.
Ia mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan hampir 50 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah untuk pendidikan. Namun para siswa di daerahnya masih kesulitan menembus perguruan tinggi ternama di Indonesia.
“Kita tanpa DAU, anggaran yang diarahkan sudah 35 persen. Apalagi yang diarahkan NTT sudah menyentuh 49-50 persen. Itu anggaran total semua Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Viktor.
Ia heran, mengapa peserta didik di NTT masih belum dapat menembus perguruan tinggi negeri sekelas UI, UGM, hingga ITS. Menurut Viktor, masih ada kesenjangan yang lebar antara pendidikan dan mutu sumber daya manusia di NTT dengan DKI Jakarta misalnya.
“Mengapa sekolah swasta di Jakarta yang saya tahu, hanya menginvestasikan 3 persen anggarannya dibandingkan dengan NTT yang jauh lebih besar investasinya, kok tidak ada yang tembus UI 200 orang, UGM sekian orang, juga ITS?” kata Viktor.
Baca juga : Mencerna Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Di NTT
Namun ia menegaskan bahwa kondisi NTT berbeda dengan Jakarta atau apalagi Finlandia, oleh karena itu, kebijakannya pasti berbeda. Jangan disamakan.
Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Pendidikan NTT dalam penjelasannya menegaskan bahwa, pemberlakuan jam masuk sekolah pada pukul 05.00 tersebut sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan di NTT.
“Kebijakan ini, untuk memulihkan dan meningkatkan mutu pendidikan di NTT,” kata Linus Lusi, Kepala Dinas Pendidikan NTT seperti dilansir pada laman detik.com.
Linus mengatakan, kebijakan masuk jam 05.00 pagi ini bertujuan untuk melatih karakter disiplin siswa/i SMA dan SMK agar mereka semakin disiplin dalam belajar. Ini adalah upaya membangun sumber daya manusia di NTT.
Setelah kebijakan tersebut diberlakukan dan mendapat respon dari berbagai pihak, mulai dari orang tua siswa, anggota DPRD, hingga anggota DPR RI, dan banyak pribadi lain seperti pengamat politik Roky Gerung, artis Cinta Laura, yang intinya menolak kebijakan tersebut, dan meminta pemerintah NTT mengkaji ulang kebijakan tersebut.
Dua hari kemudian, setelah pertemuan dengan Kepala Sekolah pada 10 SMA dan SMK yang menerapkan kebijakan tersebut dan para Pengawas Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merevisi kebijakan masuk dari pukul 05.00 menjadi pukul 05.30.
Setelah diberlakukan, hingga hari kelima masuk pukul 05.30, dalam pengamatan di salah satu sekolah, dari 495 siswa, hanya 30 siswa yang masuk tepat waktu. Meskipun nampak kurang efektif, namun pemeritah tetap bertekad melaksanakan kebijakan ini.
Pemerintah NTT Tidak Mempertimbangkan Siswa
Pemerintah NTT dalam kebijakan masuk sekolah pada jam 05.30 dianggap abai karena tidak mempertimbangkan pola tidur remaja dan kebutuhan dasar mereka akan istirahat yang cukup.
Baca juga : Kekerasan Seksual Terhadap Anak
Agar siswa bugar dan siap mengikuti proses belajar pada hari berikutnya, siswa membutuhkan 8 jam tidur pada malam hari. Jika jam 05.30 siswa sudah harus sampai di sekolah maka siswa harus sudah bangun pagi pukul 03.30.
Jika jam 03.30 siswa harus sudah bangun pagi, agar jam tidur bisa mencapai 8 jam, siswa harus sudah tidur jam berapa, pada malam hari?
Sementara secara biologis, sebuah penelitian di University of Munich di Jerman membuktikan bahwa di usia remaja, para remaja di seluruh dunia memiliki kesulitan untuk tidur lebih awal pada malam hari dan sulit bangun pada pagi hari.
Meskipun begitu, Ketua Umum pengurus pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Yanuarso cenderung mengatakan implementasi kebijakan ini masih aman jika orang tua dapat memastikan jam mulai tidur anak sehingga, jam tidur 8 jam pada malam hari terpenuhi.
“Artinya kalau siswa bangun jam 03.30 maka dia harus tidur jam 19.30 malam supaya tidurnya cukup 8 jam,” kata Piprim.
“Jangan sampai siswa begadang, besoknya disuruh masuk sekolah pagi-pagi, ini akan sangat tidak sehat bagi para siswa, apalagi berlangsung lama,” lanjut Piprim seperti dilansir pada laman CNN Indonesia.
Dampak lebih lanjut akan menyebabkan stress siswa meningkat, menyebabkan konsentrasi belajar siswa terganggu dan proses belajar siswa menjadi tidak efektif dan efisien, paling tidak pada masa adaptasi.
Kondisi inilah yang dipertimbangkan sehingga di hampir semua negara dengan indeks pembagunan manusia tinggi, menetapkan jam 08.00 sebagai jam masuk sekolah pada pagi hari, seperti tampak di bawah ini:
Jam Masuk dan Jam Pulang Sekolah di Berbagai Negara
No. | Negara | Jam Masuk | Jam Pulang |
1 | Swedia | 08.00 | 15.00 |
2 | Finlandia | 09.00 | 14.25 |
3 | Amerika Serikat | 08.30 | 15.00 |
4 | Jerman | 08.15 | 13.30 |
5 | Australia | 08.30 | 15.30 |
6 | Inggris | 08.00 | 15.00 |
7 | Malaysia | 07.30 | 12.00 |
8 | Belanda | 08.30 | 15.00 |
9 | Singapura | 07.30 | 15.00 |
10 | Jepang | 08.15 | 15.30 |
11 | Italia | 08.00 | 16.00 |
12 | Prancis | 08.30 | 16.30 |
13 | China | 08.00 | 15.00 |
14 | Korea Selatan | 08.00 | 16.30 |
15 | Rusia | 08.00 | 14.00 |
16 | Kanada | 08.00 | 15.00 |
Dari daftar tersebut, pada dua negara tetangga Indonesia yakni Singapura dan Malaysia, jam masuknya lebih lambat 30 menit dari Indonesia yakni 07.30 namun ahli pendidikan di dua negara ini, dengan pertimbangan yang sama seperti diuraikan di atas, mengusulkan agar jam masuk sekolah digeser ke jam 08.00.
Jika pemerintah berpihak pada kepentingan dan masa depan siswa, maka diharapkan, data seperti ini menggugah pemerintah untuk berpikir ulang guna merevisi kebijakan mengenai jam masuk sekolah.
Tanpa mempertimbangkan tujuan dari implementasi kebijakan ini, jika siswa sebagai subyek dalam implementasi kebijakan ini, mengalami hambatan dan tidak mengalami pertumbuhan, maka saya sepakat dengan banyak orang lain agar kebijakan ini dievaluasi kembali.
Foto:jurnal flores
[…] Baca juga: Pemerintah NTT Abai Dalam Mempertimbangkan Siswa Ketika Menetapkan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi? […]
[…] Baca juga : Pemerintah NTT Abai Dalam Mempertimbangkan Siswa Ketika Menetapkan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi? […]