Depoedu.com-Pertemuan yang dihadiri seluruh guru dan karyawan, dan tentunya para orang tua murid ada dua sesi. Sesi pertama orang tua fase E dan sesi 2 Fase F XI dan XII. Harapan kami dari pihak sekolah ada pemahaman bersama tentang visi misi dan proses pendidikan di SMA Tarakanita 2 Jakarta.
Di sekolah kami, pendidikan lebih menekankan pada proses, proses pembentuk pribadi yang utuh, cerdas dan berintegritas. Kami, akan berikan pelayanan prima serta maksimal, berproses dengan baik, pasti hasilnya akan baik, kata Yosef Todarung S.S., M.M. selaku kepala sekolah.
Pendidikan karakter jadi kekhasan sekolah dalam proses pembelajaran selain bidang pengetahuan. Dari survei yang dilakukan, 49.7% orang tua memilih untuk menyekolahkan anaknya di Tarakanita Pluit, khususnya SMA Tarakanita 2 karena adanya pendidikan karakter,.
Ada sekitar 23.3 % karena alasan letak yang strategis dan dekat, sedangkan animo yang lain karena pelayanan yang baik, guru yang profesional. tegas Eto panggilan kepala sekolah SMA
Pembelajaran terdiri dari reguler, kegiatan pembelajaran untuk ilmu pengetahuan dengan mata pelajaran yang sesuai dengan ketentuan dinas pendidikan. PjBL yang dirancang selama satu tahun ajaran, bukan hanya ilmu pengetahuan tetapi juga pengembangan karakter murid.
Baca juga : Kegiatan Kokurikuler SMA Tarakanita Magelang, Selenggarakan Seminar Tentang Budidaya Jamur
Kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler dikemas dan rancang dengan pendampingan guru serta orang tua demi tercapainya tujuan pembelajaran. Sekolah dan orang tua harus bersinergi, kolaborasi untuk proses pembelajaran demi keberhasilan anak–anak kita semua, kata Janner Pardede, S.Pd selaku wakil bidang kurikulum.
Selain intrakurikuler, kokurikuler, sekolah juga memfasilitasi murid dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan hobby di luar ilmu pengetahuan. Bukan sekedar berprestasi dalam akademik, banyak murid yang berprestasi non akademik, melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Pembentukan karakter dimulai dari hal sederhana, memberi salam kepada teman dan guru pada pagi hari (morning greeting), misa setiap bulan sekali, upacara bendera. Kegiatan classmeeting dan juga SMA Tarakanita 2 Cup menjadi media untuk meningkatkan kreativitas, kemandirian, kerja sama dan daya juang kerja keras.
Karakter solidaritas, toleransi, berbelarasa juga diwujudkan dalam bentuk kegiatan bakti sosial, seperti yang dijelaskan Bernadetha Ayu Setyanta, S.Pd wakil bidang kesiswaan. Untuk fase E pembentukan karakter dengan kegiatan Character Building, dan juga live in.
Kegiatan di luar sekolah, semuanya dalam rangka pembentukan pribadi cerdas, berintegritas dan berbela rasa, tambah Ayu. Proses pembelajaran serta pembentukan karakter tentu saja mendapat pendampingan yang baik dari pihak guru sehingga tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan.
Ada guru bimbingan konseling yang selalu memberikan bantuan, bimbingan, konseling, sehingga bisa mencapai kematangan pribadi.
Baca juga : Pemberkatan Asrama Karyawan Putri Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Sr. Giovanni, CB mewakili guru bimbingan konseling mengutarakan sekolah sediakan yang terbaik untuk perkembangan pribadi murid. Pribadi yang utuh baik sosial, pendidikan maupun karier, berkembang sesuai dengan usianya, lanjut Sr. Gio, CB.
Harapan sekolah, murid–murid terutama yang fase E bisa cepat beradaptasi dengan proses pembelajaran di SMA , dan tentu saja dengan orang tua bersinergi, kolaborasi pendampingan anak demi kesuksesan anak – anak kita, tegasnya.
Walaupun secara sarana sekolah masih menggunakan gedung transit, sementara, Yakobus Tribowo Susanto, S.Pd mengungkapkan kami (SMA Tarakanita 2) tetap menyediakan proses pembelajaran yang standar sehingga tidak terlalu mengganggu.
Semoga gedung baru sudah selesai bulan Desember dan secepatnya menggunakan gedung baru, lebih efektif dan efisien dalam pembelajaran di sekolah, yang jelas lebih baik dan menjadi sekolah modern tegasnya.
Mengacu pada dimensi profil kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah, sekolah Tarakanita juga berproses untuk membentuk, mencetak pribadi yang utuh sesuai dengan nilai – nilai ketarakanitaan (CC5 plus).
Jadikan lulusan memiliki karakter mandiri, kreatif, kerja keras, orientasi pada tindakan, berani ambil resiko dan kepemimpinan. “Entrepreneurship Through Project” jadi value proposition nya sekolah yang dilaksanakan dalam proses pendidikan project based learning (PjBL).