Dari Ibadah Puasa Lalu Menuju Fitrah dan Menjadi Akhlak

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Hari ini, Selasa (9/4/2024) adalah hari terakhir umat Islam menjalani ibadah puasa sebulan penuh di Bulan Ramadhan. Puasa adalah latihan menahan hawa nafsu. maka menjadi bentuk ketaqwaan terhadap Allah SWT, yang bersifat privat. Meskipun banyak orang berpuasa namun bahwa seorang berpuasa,  hanya orang tersebut dan Allah SWT yang mengetahui. 

Maka ibadah puasa sebulan penuh tersebut merupakan latihan yang bukan hanya menunjukkan tingkat ketaqwaan kita, melainkan juga merupakan latihan rohani untuk menjadi lebih bertaqwa lagi kepada Allah SWT. 

Setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh di Bulan Ramadhan, kini umat Islam yang selama sebulan penuh jatuh bangun, berjuang menjadi manusia yang lebih bertaqwa kepada Allah SWT dan di akhir Bulan Ramadhan menjadi kembali fitri. 

Baca juga : Penempatan PPPK 2023 Kacau, Ini Kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi

Maka datangnya Idul Fitri dirayakan umat Islam sebagai perayaan kemenangan, karena kembali kepada keadaan yang lebih baik, terbebas dari segala dosa, kejelekan, keburukan, sehingga manusia kembali menjadi suci. Kembali ke fitrahnya manusia. 

Oleh karena itu, menurut Nurcholish Madjid, hari raya Idul Fitri harus dirayakan dengan sukacita dan bahagia. Bersyukur karena petunjuk Allah sehingga kita dapat kembali ke jalan yang benar. 

Kemudian rasa bersyukur dan bahagia itu, kita bagikan kepada sesama kita. Suasana perayaan Idul Fitri adalah suasana kemanusiaan. Kita menunjukkan kemanusiaan kita dalam bentuk yang setinggi-tingginya seperti yang disebutkan dalam QS Alu ‘Imran, tentang kaum beriman.

“Mereka tetap berderma baik dalam keadaan lapang ataupun sempit, dan mereka mampu menahan amarah, bersifat pemaaf kepada sesama manusia.” Maka pada hari raya, umat Islam menunjukkan empati yang sedalam-dalamnya kepada manusia, terutama kepada fakir miskin. 

Baca juga : Berawal Dari Tindakan Perundungan, Seorang Murid SMP Di Finlandia, Menembak Tiga Temannya

Dimulai dengan tindakan simbolik membayar zakat fitrah, memenuhi tuntutan fitrah kita yang suci sebagaimana selalu dibisikkan hati nurani, nilai-nilai kemanusiaan yang tulus. Inilah yang membuat hari raya ini disebut Idul Fitri. 

Selain berbagi, dengan hati yang bersih, di hari raya Idul Fitri, kita juga diminta untuk merenung menyadari diri, saling memaafkan. Memaafkan demi pulihkan hubungan sosial kita dengan sesama. Karena hidup kita ke depan membutuhkan orang lain. 

Dan ini bukan peristiwa satu dua hari selama hari raya, namun diharapkan menjadi akhlak sehari-hari hingga datangnya Ramadhan berikutnya. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin. 

Foto: Ari Tirtana

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments