Depoedu.com – Pendidikan Sejarah merupakan media pendidikan yang paling ampuh untuk memperkenalkan kepada peserta didik tentang bangsanya di masa lampau. Melalui pelajaran sejarah peserta didik dapat melakukan kajian mengenai apa dan bila.
Juga melakukan kajian tentang mengapa, bagaimana, serta akibat apa yang timbul dari jawaban masyarakat bangsa di masa lampau tersebut terhadap tantangan yang mereka hadapi serta dampaknya bagi kehidupan pada masa sesudah peristiwa itu dan masa kini.
Tindakan apa yang dilakukan para pelaku sejarah yang tidak mampu mencapai tujuan sehingga dapat dianggap sebagai suatu kesalahan atau bahkan kegagalan.
Baca Juga : Tiga Perspektif Penting Dari Konsep Merdeka Belajar Yang Harus Dimiliki Guru.
Juga perbuatan apa yang mereka lakukan yang mampu mencapai tujuan sehingga dianggap sebagai suatu keberhasilan dan memberikan dampak positif bagi kehidupan kebangsaan sesudahnya mau pun masa kini.
Pendidikan sejarah adalah wahana pendidikan untuk mengembangkan disiplin ilmu sejarah. Dalam upaya ini maka peserta didik diajak untuk berpikir dalam tatanan berpikir historis.
Peserta didik juga dibentuk kemampuan kesejarahan dalam mengumpulkan data, melakukan seleksi untuk menemukan fakta sejarah, merekonstruksi fakta yang ditemukan menjadi suatu peristiwa sejarah.
Baca Juga : Menyambut Kurikulum Baru Dan Merdeka Belajar Di Tahun Ajaran 2021-2022
Dalam upaya ini pendidikan sejarah diposisikan sebagai pendidikan keilmuan dan pengembangan kemampuan intelektual menjadi tujuan yang utama dibandingkan dengan upaya pertema yang dikemukakan di atas di mana tujuan pengembangan ranah afektif lebih utama.
Oleh karena itu pemahaman berbagai peristiwa sejarah menurut kaedah ilmu sejarah adalah penting. Kualitas berpikir seperti kronologis, pemahaman fakta sejarah, kemampuan analisis dan penafsiran sejarah, kemampuan penelitian sejarah, kemampuan menganalisis isu kontemporer, dan pengambilan keputusan.
Hari- hari ini ada wacana pelajaran sejarah di hapus. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa mata pelajaran Sejarah tak akan dihapus.
“Penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan sampai tahun 2022. Pada 2021, kami akan melakukan berbagai macam prototyping di Sekolah Penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional,” ujar Nadiem di Jakarta, Minggu (20/9/2020), dikutip dari Antara.
Baca Juga : Prioritas Pendidikan Tahun 2021, Menurut Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadiem Makarim
“Jadi, sekali lagi tidak ada kebijakan apapun yang akan keluar di 2021 dalam skala kurikulum nasional. Apalagi, penghapusan mata pelajaran sejarah,” tambahnya.
Menurut Nadiem , isu soal dihapuskannya mata pelajaran sejarah karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum.
Dia mengatakan, pihaknya memiliki puluhan versi berbeda, sekarang yang sedang melalui FGD dan uji publik. Semuanya belum tentu permutasi tersebut yang menjadi final. Nadiem menegaskan bahwa misinya sebagai Mendikbud kebalikan dari isu yang timbul (penghapusan mata pelajaran sejarah).
Baca Juga : Dua Kompetensi Inti Baru Akan Ditambahkan Dalam Kurikulum 2013; Kompetensi Inti Apakah Itu?
“Saya ingin menjadikan sejarah menjadi suatu hal yang relevan untuk generasi muda dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi baru kita agar bisa menginspirasi mereka,” ucapnya.
Pemerintah menyadari bahwa di tengah kemajuan jaman yang serba canggih, masif dalam penyebaraluasan informasi, ditambah maraknya penggunaan media sosial dalam berbagai bentuk dan aplikasinya, fakta-fakta berkait sejarah atau peristiwa masa lalu jangan sampai didistorsi sehingga mengaburkan keadaan/peristiwa yang sesungguhnya.
Kekeliruan dalam menanamkan fondasi akan membuahkan kekeliruan lebih lanjut dan menjadi bangsa yang tidak mampu membijaki diri.
Baca Juga : Urgensi Literasi, Numerasi Dan Pendidikan Karakter Dalam Mendidik Siswa
Singkat kata, betapa pentingnya sejarah. Dengan mempelajari sejarah atau peristiwa yang berlangsung di masa lalu, kita jadi lebih memahami terutama yang berkaitan dengan kehidupan dan aktivitas di mana kita berada.
Dengan mempelajari sejarah, bangsa ini akan lebih bijaksana dalam bersikap dan berperilaku, ikut mengisi atau mewarnai kehidupan yang bermakna, baik masa kini dan di masa mendatang.
Foto : rokhim584.wordpress.com
[…] Lanjutan dari kebijakan ini adalah pemerintah Kolonial Belanda membuka sekolah-sekolah yang tadinya hanya untuk mendidik anak-anak para pegawai VOC di Hindia Belanda. Baca juga: Esensi Pendidikan Sejarah Dalam Kurikulum Nasional […]