Yohannes Nur Wahyudi, Indeks Pembangunan Manusia Jadi Fokus Perhatian

Tokoh
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – SEKERTARIS Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang, Yohannes Nur Wahyudi  menilai pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Tangerang sudah sangat baik, khususnya pembangunan infrastruktur, – yang kadang kala dijadikan  materi kampanye anggota legislative petahana untuk pencalonan periode berikutnya.

‘’Pembangunan manusia menarik perhatian saya, sebab pembangunan infrastruktur yang pesat tidak diimbangi pembangunan manusia akan mengalami ketertinggalan dan suatu daerah tidak akan mampu bersaing dengan daerah lain karena lemahnya sumber daya manusia, karena itu betapa pentingnya pembangunan sumber daya manusia berkualitas melalui alur pendidikan,’’ demikian dikatakan, Yohannes  Nur Wahyudi, yang juga calon Legislatif DPRD Kabupaten Tangerang dapil 4 (Pasar Kemis, Rajeg dan Sindang Jaya) dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ( Kamis, 5 Oktober 2018).

Jika perjuangannya berhasil dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Tangerang maka Wahyudi akan lebih fokus terhadap indeks pembangunan manusia, khususnya pendidikan. ‘’Saya berjanji  seandainya lolos menjadi wakil rakyat, saya fokus di bidang pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja,’’ tutur ayah dari  tiga anak dan dua orang cucu ini. Wahyudi  kelahiran Semarang 4 Mei 1965  dan yang menyelesaikan pendidikan tinggi di Jawa Tengah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.

Aktif FKUB

Sejak tahun 2011 Wahyudi ditugaskan sebagai pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang mewakili umat Katolik. Forum ini menghimpun para tokoh agama yang berasal dari enam agama di Indonesia. Forum ini, kata Wahyudi bukan untuk menciptakan kerukunan tapi memelihara kerukunan yang telah ada di tengah masyarakat.-

Kiprahnya di FKUB tidak setengah-tengah, sehingga mulai menjadi anggota biasa (2011-2013), kemudian menjadi wakil ketua (2013-2015), dan menjadi sekretaris sejak tahun 2015. FKUB yang bekerja berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No 9 dan 8 Tahun 2006, menjadi garda terdepan dalam pemeliharaan kerukunan antar umat beragama dan membantu pemerintah mengatur pendirian rumah ibadah dan pemanfaatan gedung/ bangunan untuk dijadikan sebagai tempat ibadat. Peraturan Bersama (PBM) sesungguhnya adalah ‘rambu-rambu lalu lintas”  yang berisi aturan penggunaan tempat, sarana biadah agama tertentu. “PBM itu mengatur tentang melakukan ibadah di tempat  atau sarana umum lainnya,’’ jelas lebih lanjut suami dari Veronica Tioria Manurung ini.

Wahyudi mengakui PBM itu masih menyisahkan pro kontra di tengah masyarakat. Meski demikian selama PBM itu diterapkan, peraturan itu sangat ideal untuk merawat kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Maka, jikalau ada oknum –oknum yang selama ini menuntut agar PBM itu dibekukan atau dicabut, itu sama halnya  oknum tersebut  menginginkan negara dalam keadaan chaos.

Untuk itu, Wahyudi menyarankan, jika ada orang yang mengirimkan pesan  SMS, WA untuk mendorong  segera dibekukan  Peraturan Bersama Menteri itu maka sebaiknya diabaikan karena peraturan menteri itu sudah sangat jelas mengatur pendirian tempat ibadah bukan hanya agama tertentu tapi untuk semua agama di Indonesia.

Kerukunan antarumat beragama sesungguhnya menjadi tanggungjawab semua pihak. Seperti yang diketahui akibat ketidakrukunan itu sealu membawa dampak yang sangat buruk. Ia menyebut contoh situasi Ambon beberapa tahun lalu karena konflik yang bernuansa agama. “Maka mari kita jaga kerukunan antar umat bergama dengan baik ‘’ harapnya.

Wahyudi mengatakan keterlibatannya di bidang politik sesungguhnya ingin menunjukkan bahwa politik yang selama ini dianggap kotor oleh sebagian orang, adalah suatu yang positif karena politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara untuk mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan bersama.

Wahyudi yang Ketua DPD Gerkindo (organisasi sayap Partai Perindo) Kabupaten Tagerang, dan juga aktiifis organisasi Vox Populi Institute Indonesia Daerah Banten – sebuah kelompok yang berisi aktifi di bidang pendidikan politik, dalam karier politiknya jika terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Tagerang tidak muluk – muluk, Wahyudi hanya ingin mengusahkan kesejahteraan bersama atau Bonnum Commune, melalui peningkatan Index Pembanguan Manusia.

Sesuai prinsip yang dianutnya, dalam karir politiknya ia akan melakukan dengan mengedepankan hati nuraninya yang bening dan mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi dan golongan, meskipun harus melawan arus, dengan tetap melayani masyarakat dengan setia, jujur, tegas dan rendah hati. (Oleh: Konradus R. Mangu)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments